Senin, 05 Januari 2015

HYPERTEXT (LINK) PADA DATABASE RESENSI DENGAN PROGRAM WINISIS: Menuju Layanan Multimedia


Oleh :
Iskandar
 (Pustakawan Madya Unhas)

ABSTRAK
Hypertext memiliki kemampuan dalam menciptakan link dokumen misalnya dihubungkan dengan berkas teks atau full-teks, termasuk gambar diam, gambar gerak, suara atau video (multimedia).
Pada tulisan ini, mencoba untuk menempatkan hypertext pada database Resensi dengan memanfaatkan WINISIS. Database ini merupakan hasil kreasi sesuai dengan format resensi yang meliputi: Judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, halaman dan dilengkapi dengan gambar buku disertai dengan resensinya. Untuk tampilan foto buku dan hasil resensi pada database ini diformat dengan tampilan hypertext.

Kata Kunci: Hypertext; Database Resensi
A.    Pendahuluan
WINISIS atau CDS/ISIS (Computerized Documentation Services/ Integrated Sets of Information Systems) Versi Windows adalah suatu program yang dapat digunakan untuk mengelola basis data. Program ini secara khusus dibuat untuk digunakan pada perpustakaan, pusat-pusat informasi dan dokumentasi serta kearsipan.  Program ini dapat diperoleh secara gratis dari UNESCO.
Salah satu keistimewaan WINISIS adalah pengoperasiannya lebih mudah termasuk dalam hal pembuatan basisdata, pemasukan data, dan sudah mendukung hypertext (dapat dilink dengan data lain, misalnya dihubungkan dengan berkas teks atau full-teks).
Database atau basisdata merupakan salah satu komponen dalam sistem temu kembali informasi di perpustakaan baik secara manual maupun elektronik. Menurut Sulistyo-Basuki (1991), basisdata ditujukan untuk keperluan temu kembali informasi, seperti informasi bibliografis dan referens sehingga pengguna perpustakaan lebih mudah menemukan bahan pustaka yang dicarinya.
Dengan satu kali penginputan pada database, hasil akhirnya kita dapat menelusurnya kembali secara berulang-ulang tentunya untuk bahan rujukan bagi pemustaka dengan cepat dan tepat dan sesuai dengan kata kunci pencarian. Kegiatan tersebut tentunya hanya  dapat terealisasi apabila kita menggunakan teknologi komputer dengan memanfaatkan program winisis.
B.     Persamaan dan Perbedaan antara CDS/ISIS versi DOS dengan WINISIS
Menurut B. Mustafa (2002), CDS/ISIS versi DOS diluncurkan UNESCO sejak tahun 1985,  namun baru sekitar tahun 1987  diperkenalkan di Indonesia.  Akhir tahun 1990-an CDS/ISIS versi DOS mulai banyak digunakan di lingkungan PUSDOKINFO (perpustakaan, dokumentasi dan informasi).  Sedangkan versi Windows (WINISIS) yang baru diluncurkan tahun 1996, dengan cepat mulai populer sejak tahun 1998.  Memasuki tahun 2000, WINISIS semakin banyak diajarkan pada kursus-kursus dan mulai banyak digunakan oleh perpustakaan dan pusat-pusat informasi untuk mengelola basis data menggantikan CDS/ISIS versi DOS yang sebelumnya sudah banyak digunakan. 
Persamaan antara CDS/ISIS versi DOS dengan WINISIS:
·         Winisis tetap dapat menggunakan dan menampilkan secara langsung data yang dibuat dalam versi DOS.  Namun agar tampilan dapat terlihat baik di layar, maka perlu sedikit perubahan atau penyesuaian pada format tampilan, yaitu penyesuaian dengan sistem windows.
·         Prinsip ekspor dan impor data atau perpindahan data dari suatu basis data ke basis data lain tetap menggunakan standar ISO 2907.
·         Sistem pengindeksan sama yaitu dengan tetap masih diterapkannya pilihan mengindeks per kata atau per baris (by-line atau by-word) selain teknik pengindeksan lainnya.
·         Prinsip teknik penelusuran sama tetapi lebih mudah.  Pencarian dapat dilakukan melalui istilah bebas dari pencari atau melalui penggunaan kamus istilah dan memilih sendiri kata atau istilah yang sudah terdaftar.
·         Bisa mengcompile program yang ditulis dengan menggunakan bahasa Pascal ISIS.
·         Menu-menu default dapat diganti menjadi menu yang diinginkan.
·         Bahasa dapat pula diganti atau dibuat bahasa baru sebagai bahasa dialog antara pemakai dengan komputer.
 
Perbedaan antara CDS/ISIS versi DOS dengan WINISIS:
·         Pengoperasiannya jauh lebih mudah (misalnya dalam hal pembuatan basis data, pemasukan data, pembuatan path,  SYSPAR.PAR atau DBN.PAR)
·         Sudah dapat menerapkan sistem multi media.  Ini berarti selain data berupa teks program sudah bisa pula menangani data berupa suara, gambar dan video.
·         Sudah mendukung sistem hypertext. Dengan kata lain progam dapat dilink (dihubungkan) dengan data atau program lain.  Misalnya data dihubungkan dengan berkas teks-lengkap atau full-text.
·         Sistem koordinat penampilan data menggunakan metode margin dengan skala TWIPS (dalam ukuran inci).  Namun sistem koordinat kolom dan baris (X,X) sebagaimana pada CDS/ISIS versi DOS masih dapat pula digunakan.  Skala ukuran TWIPS akan diuraikan berikut contohnya pada bagian lain tulisan ini.
·         Huruf bisa ditampilkan dalam beragam warna
·         Huruf bisa ditampilkan dengan beragam jenis FONT,  misalnya COURIER,  ROMAN, ARIAL.
·         Huruf bisa ditampilkan dalam beragam besarnya (FONT SIZE)
·         Fasilitas pencetakan menyerupai sistem MS-WINWORD.  Misalnya data dapat dipreview lebih dahulu sebelum dicetak.
·         Bisa mencetak langsung ke beragam jenis printer dengan  hasil baik
·         Ada dua macam versi atau modul yang dapat diaktifkan yaitu: versi lengkap (yaitu versi dengan fasilitas pengeditan data) dan versi penelusuran saja (tidak ada fasilitas untuk mengedit data) .
·         Sistem instalasi jauh lebih mudah dari CDS/ISIS versi DOS,  karena proses dipandu oleh sistem.
·         Panduan bisa langsung diakses dan dilihat saat program dijalankan.  Bisa juga dicetak langsung menggunakan program MS-WINWORD (sekitar 120 halaman ditambah dengan suplemen untuk versi terbaru sekitar 20 halaman)
·         Benar-benar sudah sempurna diterapkan pada sistem jaringan
·         Data dapat diambil dari drive manapun, tanpa sebelumnya mengatur pada DBN.PAR, sebagaimana harus dilakukan pada versi DOS.

C. Database Resensi dengan Hypertext
Database resensi adalah pangkalan data dengan memanfaatkan program winisis. Pada tampilan foto buku dan hasil resensi ditampilkan dengan format  hypertext.
Database ini merupakan hasil kreasi sesuai dengan format pembuatan resensi buku yang meliputi: Judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, halaman dan dilengkapi dengan “gambar buku” disertai tampilan “hasil resensi” dengan format hypertext.
Contoh pemasukan data pada database resensi dapat dilihat pada gambar berikut:
 
Kolom/ruas “Foto Buku” dan “Resensi” pada gambar di atas menunjukkan lokasi foto buku dan hasil resensi yang telah dibuat. Jika di link (dengan format Hipertext), maka secara otomatis program akan membuka file tersebut.
Berikut contoh tampilan hasil pemasukan data dengan hypertext:
 








Pada gambar di atas, kalimat “Klik Untuk Melihat Gambar Buku” dan Klik Untuk Melihat Hasil Resensi” merupakan hasil dari penggunaan hypertext pada program winisis for windows. Jika di klik kalimat tersebut, maka program WINISIS langsung membuka file tersebut.
Misalkan jika kita meng-klik kalimat “Klik Untuk Melihat Gambar buku”, maka hasil tampilannya adalah program WINISIS langsung membuka file dalam format .jpg:
 
Untuk resensi buku dapat langsung dilihat begitu kita meng-klik “Klik untuk melihat hasil resensi” pada program WINISIS. Dengan meng-klik kalimat tersebut di atas maka program secara otomatis membuka hasil resensi dengan format .docx (Microsoft office word 2007). 
 

D. Manfaat Hypertext


Konsep hypertext sebenarnya adalah konsep lama, tetapi baru terkenal pada decade 1985-an. Ide penggunaan hypertext pertama kali disampaikan dalam sebuah essay karangan Vannervar Bush tahun 1945 dan dilanjutkan oleh Theodore (Ted) Nelson pada decade 1960-an dan 1970-an. Meski hypercad for Macintosh produksi Apple computer memiliki kesamaan dalam implementasi hypertext primitive, namun kekuatan hypertext yang sesungguhnya adalah kemampuannya dalam menciptakan link dokumen antar-host komputer jaringan.
Praktek pertama penggunaan hypertext di jaringan dilakukan oleh Tim Berners Lee dari CERN (Laboratorium Fisika Partikel Eropa yang berlokasi di Genewa, Switzerland) dengan perangkat pengembang Next Step, dengan tujuan untuk menciptakan apa yang kemudian hari dikenal dengan HTML (HyperText Markup Language), HTTP (HyperText Transfer Protocol) dan WWW (World Wide Web).
WINISIS juga sudah dilengkapi dengan fasilitas hypertext.  Ini berarti dengan WINISIS kita dapat membuat Link atau hubungan antara suatu teks/data  dengan teks/data yang lain.  Data yang dihubungkan bukan saja berupa teks (misalnya abstrak, sinopsis, resensi atau teks lengkap suatu dokumen) melainkan dapat berupa gambar diam, gambar gerak, suara atau video (multimedia) pun dapat dihubungkan.



E. Multimedia
Dengan WINISIS Anda dapat mengaktifkan program lain untuk menampilkan data tertentu. Jadi dengan WINISIS Anda dapat menyajikan suatu gambar atau suara atau video, ketika menampilkan satu cantuman dari suatu basis data.  Hal ini dilakukan dengan menggunakan format exit dari Pascal. 
Dengan demikian Anda dapat mengisikan di dalam suatu subruas nama program dan nama data yang akan ditampilkan oleh program itu berikut pathnya.  Ketika data tersebut ditampilkan, dengan fasilitas hypertext (link), program tersebut dijalankan untuk menampilkan data yang diinginkan.  Semua ini diatur melalui penempatan data dan pengaturan format tampilan.
Idealnya, jika semua database yang ada dalam perpustakaan seluruhnya menggunakan fasilitas hypertext, maka tampilan akan menjadi lebih sederhana, menarik dan mendukung layanan multimedia.
A.    Penutup
Penggunaan hypertext dalam suatu database dengan menggunakan WINISIS merupakan hal yang esensi karena selain program dapat menunjukkan link, tampilan hasil juga sangat sederhana dan menarik.
Perlu diketahui bahwa ketelitian dalam menyimpan file dan lokasi file sangat menentukan hasil link. Penggunaan hypertext ini sesungguhnya adalah solusi terbaik dalam menjadikan perpustakaan kita berbasis multimedia.

DAFTAR PUSTAKA
Iskandar. 2001. Aplikasi Online Public Access Catalog (OPAC) Berbasis Sipisis 3.00 untuk Temu Balik Koleksi di UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin. Makassar: FISIP Unhas.

Karmila, Seli. 2004. Penggunaan HTML dalam Pembuatan Kamus Digital. Teknologi dan Energi 4 (2): 207.

Mustafa, B. 2002. Panduan Praktis Pengelolaan Basis Data Dengan WINISIS 1.311. Bogor: Perpustakaan IPB.

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Zaenab, Ratu Siti. 2000. Efektifitas Temu Kembali Informasi dengan Menggunakan Bahasa Alami pada CD-ROM Agris dan Cab Abstrak. Jurnal Perpustakaan Pertanian 11 (2): 41-46
 
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar