Oleh :
Iskandar
(Pustakawan Madya Unhas)
ABSTRAK
Hypertext
memiliki kemampuan dalam menciptakan link dokumen misalnya dihubungkan
dengan berkas teks atau full-teks, termasuk gambar diam, gambar gerak, suara atau video
(multimedia).
Pada tulisan ini, mencoba
untuk menempatkan hypertext pada database Resensi dengan memanfaatkan WINISIS. Database ini merupakan hasil kreasi sesuai
dengan format resensi yang meliputi: Judul buku, penulis, penerbit, tahun
terbit, halaman dan dilengkapi dengan gambar buku disertai dengan resensinya.
Untuk tampilan foto buku dan hasil resensi pada database ini diformat dengan
tampilan hypertext.
Kata Kunci: Hypertext; Database Resensi
A.
Pendahuluan
WINISIS atau CDS/ISIS (Computerized
Documentation Services/ Integrated Sets of Information Systems) Versi
Windows adalah suatu program yang dapat digunakan untuk mengelola basis data. Program
ini secara khusus dibuat untuk digunakan pada perpustakaan, pusat-pusat
informasi dan dokumentasi serta kearsipan.
Program ini dapat diperoleh secara gratis dari UNESCO.
Salah satu keistimewaan WINISIS adalah
pengoperasiannya lebih mudah termasuk dalam hal pembuatan basisdata, pemasukan
data, dan sudah mendukung hypertext (dapat dilink dengan data lain,
misalnya dihubungkan dengan berkas teks atau full-teks).
Database atau basisdata merupakan salah satu komponen
dalam sistem temu kembali informasi di perpustakaan baik secara manual maupun
elektronik. Menurut Sulistyo-Basuki (1991), basisdata ditujukan untuk keperluan
temu kembali informasi, seperti informasi bibliografis dan referens sehingga
pengguna perpustakaan lebih mudah menemukan bahan pustaka yang dicarinya.
Dengan satu kali penginputan pada database,
hasil akhirnya kita dapat menelusurnya kembali secara berulang-ulang tentunya
untuk bahan rujukan bagi pemustaka dengan cepat dan tepat dan sesuai dengan
kata kunci pencarian. Kegiatan tersebut tentunya hanya dapat terealisasi apabila kita menggunakan
teknologi komputer dengan memanfaatkan program winisis.
B.
Persamaan dan Perbedaan antara CDS/ISIS versi
DOS dengan WINISIS
Menurut B. Mustafa (2002), CDS/ISIS versi DOS diluncurkan UNESCO sejak
tahun 1985, namun baru sekitar tahun
1987 diperkenalkan di Indonesia. Akhir tahun 1990-an CDS/ISIS versi DOS mulai
banyak digunakan di lingkungan PUSDOKINFO (perpustakaan, dokumentasi dan
informasi). Sedangkan versi Windows
(WINISIS) yang baru diluncurkan tahun 1996, dengan cepat mulai populer sejak
tahun 1998. Memasuki tahun 2000, WINISIS
semakin banyak diajarkan pada kursus-kursus dan mulai banyak digunakan oleh
perpustakaan dan pusat-pusat informasi untuk mengelola basis data menggantikan
CDS/ISIS versi DOS yang sebelumnya sudah banyak digunakan.
Persamaan antara
CDS/ISIS versi DOS dengan WINISIS:
·
Winisis tetap dapat menggunakan dan menampilkan secara
langsung data yang dibuat dalam versi DOS.
Namun agar tampilan dapat terlihat baik di layar, maka perlu sedikit
perubahan atau penyesuaian pada format tampilan, yaitu penyesuaian dengan
sistem windows.
·
Prinsip ekspor dan impor data atau perpindahan data
dari suatu basis data ke basis data lain tetap menggunakan standar ISO 2907.
·
Sistem pengindeksan sama yaitu dengan tetap masih
diterapkannya pilihan mengindeks per kata atau per baris (by-line atau
by-word) selain teknik pengindeksan lainnya.
·
Prinsip teknik penelusuran sama tetapi lebih
mudah. Pencarian dapat dilakukan melalui
istilah bebas dari pencari atau melalui penggunaan kamus istilah dan memilih
sendiri kata atau istilah yang sudah terdaftar.
·
Bisa mengcompile program yang ditulis dengan
menggunakan bahasa Pascal ISIS.
·
Menu-menu default dapat diganti menjadi menu
yang diinginkan.
·
Bahasa dapat pula diganti atau dibuat bahasa baru
sebagai bahasa dialog antara pemakai dengan komputer.
Perbedaan antara CDS/ISIS versi DOS
dengan WINISIS:
·
Pengoperasiannya jauh lebih mudah (misalnya dalam hal
pembuatan basis data, pemasukan data, pembuatan path, SYSPAR.PAR atau DBN.PAR)
·
Sudah dapat menerapkan sistem multi media. Ini berarti selain data berupa teks program
sudah bisa pula menangani data berupa suara, gambar dan video.
·
Sudah mendukung sistem hypertext. Dengan kata
lain progam dapat dilink (dihubungkan) dengan data atau program
lain. Misalnya data dihubungkan dengan
berkas teks-lengkap atau full-text.
·
Sistem koordinat penampilan data menggunakan metode
margin dengan skala TWIPS (dalam ukuran inci).
Namun sistem koordinat kolom dan baris (X,X) sebagaimana pada CDS/ISIS
versi DOS masih dapat pula digunakan.
Skala ukuran TWIPS akan diuraikan berikut contohnya pada bagian lain
tulisan ini.
·
Huruf bisa ditampilkan dalam beragam warna
·
Huruf bisa ditampilkan dengan beragam jenis FONT, misalnya COURIER, ROMAN, ARIAL.
·
Huruf bisa ditampilkan dalam beragam besarnya (FONT
SIZE)
·
Fasilitas pencetakan menyerupai sistem MS-WINWORD. Misalnya data dapat dipreview lebih
dahulu sebelum dicetak.
·
Bisa mencetak langsung ke beragam jenis printer
dengan hasil baik
·
Ada dua macam versi atau modul yang dapat diaktifkan
yaitu: versi lengkap (yaitu versi dengan fasilitas pengeditan data) dan versi
penelusuran saja (tidak ada fasilitas untuk mengedit data) .
·
Sistem instalasi jauh lebih mudah dari CDS/ISIS versi
DOS, karena proses dipandu oleh sistem.
·
Panduan bisa langsung diakses dan dilihat saat program
dijalankan. Bisa juga dicetak langsung
menggunakan program MS-WINWORD (sekitar 120 halaman ditambah dengan suplemen
untuk versi terbaru sekitar 20 halaman)
·
Benar-benar sudah sempurna diterapkan pada sistem
jaringan
·
Data dapat diambil dari drive manapun, tanpa
sebelumnya mengatur pada DBN.PAR, sebagaimana harus dilakukan pada versi DOS.
C. Database
Resensi dengan Hypertext
Database resensi adalah pangkalan data dengan
memanfaatkan program winisis. Pada tampilan foto buku dan hasil resensi
ditampilkan dengan format hypertext.
Database ini merupakan hasil kreasi sesuai
dengan format pembuatan resensi buku yang meliputi: Judul buku, penulis,
penerbit, tahun terbit, halaman dan dilengkapi dengan “gambar buku” disertai tampilan
“hasil resensi” dengan format hypertext.
Contoh pemasukan data pada database resensi
dapat dilihat pada gambar berikut:
Kolom/ruas “Foto Buku” dan “Resensi” pada
gambar di atas menunjukkan lokasi foto buku dan hasil resensi yang telah
dibuat. Jika di link (dengan format Hipertext), maka secara
otomatis program akan membuka file tersebut.
Berikut contoh tampilan hasil pemasukan data
dengan hypertext:
Pada gambar di atas, kalimat “Klik Untuk
Melihat Gambar Buku” dan Klik Untuk Melihat Hasil Resensi” merupakan hasil dari
penggunaan hypertext pada program winisis for windows. Jika di
klik kalimat tersebut, maka program WINISIS langsung membuka file tersebut.
Misalkan jika kita meng-klik kalimat “Klik
Untuk Melihat Gambar buku”, maka hasil tampilannya adalah program WINISIS
langsung membuka file dalam format .jpg:
Untuk resensi buku dapat langsung dilihat
begitu kita meng-klik “Klik untuk melihat hasil resensi” pada program
WINISIS. Dengan meng-klik kalimat tersebut di atas maka program secara otomatis
membuka hasil resensi dengan format .docx (Microsoft office word 2007).
D. Manfaat Hypertext
Konsep hypertext sebenarnya adalah
konsep lama, tetapi baru terkenal pada decade 1985-an. Ide penggunaan hypertext
pertama kali disampaikan dalam sebuah essay karangan Vannervar Bush
tahun 1945 dan dilanjutkan oleh Theodore (Ted) Nelson pada decade 1960-an dan
1970-an. Meski hypercad for Macintosh produksi Apple computer
memiliki kesamaan dalam implementasi hypertext primitive, namun kekuatan
hypertext yang sesungguhnya adalah kemampuannya dalam menciptakan link
dokumen antar-host komputer jaringan.
Praktek pertama penggunaan hypertext di
jaringan dilakukan oleh Tim Berners Lee dari CERN (Laboratorium Fisika Partikel
Eropa yang berlokasi di Genewa, Switzerland) dengan perangkat pengembang Next
Step, dengan tujuan untuk menciptakan apa yang kemudian hari dikenal dengan
HTML (HyperText Markup Language), HTTP (HyperText Transfer Protocol) dan
WWW (World Wide Web).
WINISIS juga sudah dilengkapi dengan fasilitas hypertext. Ini berarti dengan WINISIS kita dapat membuat
Link atau hubungan antara suatu teks/data dengan teks/data yang lain. Data yang dihubungkan bukan saja berupa teks
(misalnya abstrak, sinopsis, resensi atau teks lengkap suatu dokumen) melainkan
dapat berupa gambar diam, gambar gerak, suara atau video (multimedia) pun dapat
dihubungkan.
E. Multimedia
Dengan WINISIS Anda
dapat mengaktifkan program lain untuk menampilkan data tertentu. Jadi dengan WINISIS
Anda dapat menyajikan suatu gambar atau suara atau video, ketika menampilkan
satu cantuman dari suatu basis data. Hal
ini dilakukan dengan menggunakan format exit dari Pascal.
Dengan demikian Anda
dapat mengisikan di dalam suatu subruas nama program dan nama data yang akan
ditampilkan oleh program itu berikut pathnya. Ketika data tersebut ditampilkan, dengan
fasilitas hypertext (link), program tersebut dijalankan untuk
menampilkan data yang diinginkan. Semua
ini diatur melalui penempatan data dan pengaturan format tampilan.
Idealnya, jika semua
database yang ada dalam perpustakaan seluruhnya menggunakan fasilitas hypertext,
maka tampilan akan menjadi lebih sederhana, menarik dan mendukung layanan
multimedia.
A.
Penutup
Penggunaan hypertext dalam suatu database dengan menggunakan
WINISIS merupakan hal yang esensi karena selain program dapat menunjukkan link,
tampilan hasil juga sangat sederhana dan menarik.
Perlu diketahui bahwa ketelitian dalam menyimpan file dan
lokasi file sangat menentukan hasil link. Penggunaan hypertext
ini sesungguhnya adalah solusi terbaik dalam menjadikan perpustakaan kita
berbasis multimedia.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar. 2001. Aplikasi Online
Public Access Catalog (OPAC) Berbasis Sipisis 3.00 untuk Temu Balik Koleksi di
UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin. Makassar: FISIP Unhas.
Karmila, Seli. 2004. Penggunaan HTML dalam Pembuatan Kamus Digital.
Teknologi dan Energi 4 (2): 207.
Mustafa,
B. 2002. Panduan Praktis Pengelolaan Basis Data Dengan WINISIS 1.311.
Bogor: Perpustakaan IPB.
Sulistyo-Basuki.
1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Zaenab, Ratu Siti. 2000. Efektifitas Temu
Kembali Informasi dengan Menggunakan Bahasa Alami pada CD-ROM Agris dan Cab
Abstrak. Jurnal Perpustakaan
Pertanian 11 (2): 41-46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar