Oleh:
Iskandar
(Pustakawan Madya Unhas)
ABSTRAK
Setiap perpustakaan pasti melakukan proses klasifikasi
buku baik secara manual maupun secara elektronik. Klasifikasi secara manual
membuat pustakawan merasa sangat sulit mencari nomor klasifikasi setiap buku karena
menyita banyak waktu, tenaga, fikiran untuk mencari satu nomor klasifikasi
buku. Tetapi klasifikasi secara elektronik (e-DDC) mencari nomor klasifikasi
sangat mudah karena hanya menelusur subyek buku maka hasil nomor klasifikasi
dapat ditampilkan sesuai dengan subyek yang dicari.
E-DDC ini menggunakan software WINISIS yang dapat
diperoleh dari UNESCO secara gratis. Proses klasifikasi buku melalui e-DDC ini
merupakan cara terbaik yang dapat dilakukan untuk menjadikan seluruh petugas
perpustakaan/pustakawan dapat melakukan proses klasifikasi dengan mudah, cepat
dan tepat.
Oleh karena itu, tulisan ini menyajikan cara
praktis membuat e-DDC menggunakan software WINISIS, termasuk cara menelusur/mencari
nomor klas buku sehingga pustakawan tidak kesulitan lagi dalam mengklasifikasi
buku di perpustakaan.
Kata Kunci: Penelusuran; Proses Klasifikasi; e-DDC; Data Base KLASIF
A.
Pendahuluan
Proses penelusuran untuk klasifikasi buku
dengan menggunakan klasifikasi elektronis (e-DDC) memerlukan sarana penelusuran
yang memadai termasuk jumlah cantuman yang telah diinput atau banyaknya pemasukan
data pada basis data. Untuk dapat menentukan nomor klasifikasi sebuah buku maka
pedoman klasifikasi DDC (Subyek dan Nomor Klas) harus seluruhnya di masukkan ke
data base melalui penginputan. Untuk selanjutnya memudahkan dalam hal
penelusuran berikutnya.
Dengan satu kali penginputan pada database,
hasil akhirnya kita dapat mengetahui nomor klas sebuah buku hanya dengan
menelusur subyeknya atau sebaliknya kita dapat mengetahui subyek buku hanya
dengan menelusur nomor klasnya. Kegiatan
tersebut di atas dapat diketahui apabila kita menggunakan teknologi komputer
dengan memanfaatkan software WINISIS.
WINISIS
atau CDS/ISIS (Computerized Documentation
Services / Integrated Sets of Information Systems) versi Windows
adalah suatu software yang dapat digunakan untuk mengelola basis data. Software
ini secara khusus dibuat untuk digunakan pada perpustakaan, pusat-pusat
informasi dan dokumentasi serta kearsipan.
Software ini dapat diperoleh secara gratis dari UNESCO.
B.
Keistimewaan E-DDC WINISIS
e-DDC adalah sistem klasifikasi sesuai
dengan standar yang digunakan oleh suatu perpustakaan yang dilakukan secara
elektronik atau komputerisasi. Modul software ini berguna untuk mempermudah
proses klasifikasi buku jika dibandingkan dengan dengan menggunakan cara
manual.
e-DDC memiliki keistimewaan yaitu:
1. Terkomputerisasi yaitu memberi keleluasaan
bagi setiap petugas perpustakaan atau pustakawan untuk menemukan setiap nomor
klas buku dengan cepat, tepat dan sesuai dengan subyek buku.
2. Terdistribusi yaitu memudahkan digunakan
pada setiap bagian di perpustakaan terlebih bagi setiap pustakawan yang belum
mahir menggunakan buku klasifikasi/DDC secara manual.
3. Terpadu yaitu data hasil penginputan dapat
disimpan, dipindahkan/dicopy, ditelusur berulang-ulang.
4. Menghemat tempat penyimpanan dan tidak
perlu buku pedoman DDC lagi.
5. Mempermudah pencarian dan penemuan nomor klas
buku sesuai dengan subyek buku.
6. Memungkinkan seluruh petugas
perpustakawan/pustakawan menguasai cara mengklasifikasi buku.
C.
Perlunya Klasifikasi dan Penelusuran buku.
Dalam perpustakaan, klasifikasi buku
merupakan bagian vital dari kegiatan pengolahan buku sebelum buku tersebut
dipajang di rak. Kegiatan klasifikasi ini merupakan kegiatan pengelompokan buku
sesuai dengan subyeknya yang ditandai dengan pengkodean atau pemberian nomor
klasifikasi atau nomor klas. Saat ini, masih banyak pustakawan yang mengklasifikasi
buku-bukunya dengan menggunakan klasifikasi manual yang rumit dan tidak
praktis.
Tetapi sekarang dengan kemajuan teknologi
khususnya komputer dipadukan dengan dengan software WINISIS maka pustakawan
dapat dengan mudah melakukan proses klasifikasi buku hanya dengan bermodalkan
komputer dan pengetahuan mencari subyek buku.
Dengan demikian, maka pengetahuan
penelusuran bagi pustakawan/petugas perpustakaan memiliki peran khusus dalam
kegiatan perpustakaan. Aktivitas penelusuran tersebut tidak hanya terbatas pada
bagaimana cara menelusur tetapi juga sangat erat dengan pengolahan buku
termasuk mengklasifikasi buku, penempatan, dan penemuan kembali. Penelusuran
merupakan proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilah-istilah pencarian
untuk mendefinisikan dokumen sesuai dengan subyek yang diinginkan. Pada intinya
sistem penelusuran terdapat tiga komponen utama yang saling mempengaruhi, yaitu
(1) kumpulan dokumen; (2) kebutuhan informasi (3) proses pencocokan (matching) antara keduanya. Secara fisik
kumpulan dokumen antara lain adalah nomor klas buku dan subyek buku.
D.
Membuat E-DDC
e-DDC
yang dimaksud adalah kegiatan memasukkan nomor klas dan subyek buku sesuai
dengan pedoman DDC yang digunakan suatu perpustakaan ke dalam komputer (software
WINISIS) agar dapat ditelusur ulang sesuai dengan keinginan, sehingga dengan
penggunaan komputer tersebut kita dapat mengetahui nomor klas buku dengan cepat
dan mudah tanpa menggunakan lagi buku klasifikasi manual.
Untuk
dapat membuat e-DDC ini kita menggunakan software WINISIS dari UNESCO. Cara
membuatnya sama seperti membuat basis data “staf“ pada buku Panduan Praktis Pengelolaan Basis
Data dengan WINISIS 1.311. Bedanya, adalah
pada e-DDC ini kita beri nama KLASIF
dan struktur basis data yang dibuat adalah :
Setelah membuat basis data tersebut maka
selanjutnya kita mengisi pangkalan data tersebut dengan berpedoman pada buku klasifikasi
DDC atau buku klasifikasi lainnya yang biasa digunakan oleh perpustakaan.
Contoh pemasukan data dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini:

No.
Tag
|
Name
|
Type
|
Repeatable
|
Pattern
|
v10
|
No. Klas
|
Numeric
|
R
|
a
|
v20
|
Subyek Buku
|
Alphanumeric
|
R
|
a
|
v30
|
Alternatif Judul
|
Alphanumeric
|
R
|
Perlunya pemberian “Alternatif Judul“ pada
tampilan e-DDC ini adalah untuk membantu pustakawan pemula dalam mengambil
keputusan ketika akan menentukan subyek sebuah buku.
Gambar 1: Contoh Pemasukan Data pada Data Base Klasif
Setelah
selesai pemasukan data maka hasilnya akan seperti pada gambar 2 di bawah ini:
Gambar 2: Hasil Tampilan Setelah
pengisian Data
Setelah pemasukan data secara
lengkap, maka e-DDC kita sudah selesai dan siap diaplikasikan pada setiap buku
baru yang masuk keperpustakaan untuk diolah dan diberi nomor klas.
Selanjutnya untuk mengetahui nomor klas suatu
buku maka cukup dengan menentukan subyeknya kemudian ditelusur seperti pada
gambar 3 dibawah ini:
Gambar 3: Tampilan Untuk menelusur Nomor klas buku
Gambar 3: Tampilan Untuk menelusur Nomor klas buku
Penelusuran dapat dilakukan dengan
Expert Search, kemudian masukkan subyek Buku lalu tekan Execute dan Display seperti
pada Gambar 4 di bawah ini:
Gambar 4: Menu Pencarian Nomor Klas Buku dengan Pengetikan
Subyek Buku “Ikan*Budidaya“
Setelah menekan Display maka diketahui bahwa Nomor Klas Buku untuk subyek Budidaya
Ikan adalah 639.31. seperti pada gambar 5 dibawah ini:
Gambar 5: Hasil Temuan Nomor Klas Buku dengan Subyek
Budidaya Ikan
Demikian seterusnya sampai semua buku telah
dikasifikasi seluruhnya.
A.
Penutup
Klasifikasi Elektronis yang telah kita
buat selanjutnya dapat kita telusur tanpa melihat lagi buku klasifikasi manual
yang rumit dan menurut sebagian pustakawan sangat susah untuk melakukan klasifikasi
buku. Dengan data base KLASIF ini pekerjaan klasifikasi menjadi sangat mudah
dan menyenangkan serta hemat tenaga, serta waktu karena cukup dengan mengetik
atau memasukkan Subyek Buku maka Nomor klasifikasi Buku akan dimunculkan oleh
komputer (Software WINISIS) begitu pula sebaliknya hanya dengan memasukkan nomor
klasifikasi buku maka akan diketahui sabyek buku tersebut.
Satu hal yang perlu diketahui bahwa
kegiatan penginputan/pemasukan data perlu dilakukan secara sempurna,
berkesinambungan dan konsisten agar semua hasil penelusuran dapat ditampilkan
dengan sempurna pula.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar. 2001. Aplikasi Online Public Access Catalog
(OPAC) Berbasis Sipisis 3.00 untuk Temu Balik Koleksi di UPT Perpustakaan
Universitas Hasanuddin. Makassar: FISIP Unhas
Mustafa, B. 2002. Panduan Praktis Pengelolaan Basis Data dengan
WINISIS 1.311. Bogor: Perpustakaan IPB.
Zaenab, Ratu Siti. 2000. Efektifitas
Temu Kembali Informasi dengan Menggunakan Bahasa Alami pada CD-ROM Agris dan
Cab Abstrak. Jurnal Perpustakaan
Pertanian 11 (2) : 41-46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar